Dengan menjamurnya jenis usaha yang mencerminkan gaya hidup anak muda di Surabaya, sepasang pengusaha muda terdorong untuk membangun dan mengelola sebuah lahan di Surabaya Barat menjadi usaha coffee shop dan kantor sewa. Layaknya sebagai selaku tuan rumah menjamu tamunya, kesan “homey” dan intim diinginkan oleh klien menjadi konsep kunci dari bangunan ini.

Permainan volume ruang yang berbentuk dasar rumah pelana merupakan bagian yang cukup terlihat dari perancangan proyek ini. Didasari keinginan untuk menyiasati profil lahan yang cenderung menawarkan tipologi bentuk bangunan ‘ruko’ dan juga memenuhi keinginan klien untuk bangunan coffee shop dan kantor sewa ini memiliki kesan “barn house”.

Keinginan-keinginan tersebut kemudian diterjemahkan dengan memecah profil lahan yang mempunyai panjang 35 m dan lebar 8 meter menjadi segmen-segmen volume ruang yang berskala cukup intim dan manusiawi serta membuat sebuah sistem hubungan yang memperjelas kedua fungsi bangunan namun sekaligus tersamar. Relasi tersebut kemudian menjadi sebuah proyeksi volume-volume ruang yang cukup membuat distori bentuk dasarnya. Dengan itu pengunjung mengalami pengalaman ruang yang berbeda di tiap pergerakannya.

Bentukan dari volume ruang ini dipertegas dengan bentuk atap yang terbuat dari panel zincalume, panel ini dipakai karena fleksibilitas modul tiap panelnya yang dapat disusun mengikuti dari atap yang terbentuk. Interior ruang yang terbentuk dilengkapi oleh beberapa skylight yang menghadirkan atmosfer luar masuk ke dalam ruangan, skylight-skylight ini dibentuk layaknya cerobong yang menghadirkan cahaya matahari secara tidak langsung.

Material-material pembentuk ruangan berupa batu bata ringan yang dilapis dengan cat berwarna putih dan kaca transparan yang dilengkapi dengan rangka besi berwarna hitam. Warna dan material yang dipilih bersifat netral agar klien dapat mengisi interior ruangan secara bebas dan personal.