Marina Boom

Principal Architect
Goya Tamara Kolondam

Architect
Theoudorus
Mulyanandrio .W.

Location
Banyuwangi

Kota Banyuwangi merupakan sebuah kota yang cukup berkembang pada beberapa tahun belakangan ini dengan kepemimpinan yang cukup baik dari Bupatinya. Berusaha menjadi sebuah kota yang cukup penting di Jawa Timur, dengan didukung kondisi geografis yang mampu mendatangkan cukup banyak wisatawan setiap tahunnya, terutama Ijen dan pantai – pantainya.

Pelabuhan Boom sendiri merupakan salah satu obyek wisata alam yang berada di tengah kota Banyuwangi, dan menjadi tempat yang cukup penting bagi warga kota Banyuwangi karena banyak kenangan dan memori – memori yang menjadikan Pantai Boom arena bermain dan berkomunikasi dengan khalayak publik kota Banyuwangi.

Pelindo, sebagai salah satu pioner dalam pengelolaan pelabuhan di Indonesia bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi berusaha untuk mengembangkan sebuah hub dan infrastruktur kota dengan membangun kawasan marina untuk kapal – kapal yacht dan cruise, sehingga memungkinkan penumpang cruise dan pemilik yacht untuk dapat mampir ke kota Banyuwangi menikmati segala potensi dan kelebihannya. Berada di lahan yang cukup besar 200 ha, strategi pengkavlingan lahan untuk dapat tetap menjaga skalanya yang cukup baik untuk skala warga kota Banyuwangi menjadi tantangan tersendiri. Unsur lokalitas tetap dipertahankan, demi menjaga keintiman dengan kota Banyuwangi. Konsep “Resiliency” dikembangkan demi mencapai integrasi yang cukup pas untuk kota Banyuwangi ke depannya menjadi lebih baik.



Boom Port itself is one of the natural attractions in the middle of the city of Banyuwangi, and become a quite important place for the citizens of Banyuwangi city because of the many memories and memories - the memory that makes Boom Beach as a place to play and communicate with public audiences for Banyuwangi city.

Pelindo, as one of the pioneers in port management in Indonesia in cooperation with Banyuwangi local government is trying to develop a hub and infrastructure of the city by building marina area for yacht and cruise vessels, thus allowing cruise passengers and yacht owners to be able to stop by the city of Banyuwangi to enjoy everything potential and advantages. Being in a large area of 200 ha, the strategy of land drilling to keep its scale well enough for the scale of Banyuwangi city residents is a challenge. The element of locality is maintained, in order to maintain intimacy with the city of Banyuwangi. The concept of "Resiliency" was developed in order to achieve proper integration for the city of Banyuwangi in the future to be better.